Sabtu, 10 Maret 2012

No Late Anymore

Jumat, 9 Maret 2012

Seumur-umur baru kali ini aku merasakan bagaimana menjadi mahasiswa nakal. Dua kali telat ngampus dalam sehari. Parahhhh banget lah :DD
Pertama pas kelas psikologi perkembangan. Dalam jadwalku, kuliah ini dimulai pada jam 9.40 pagi, jadi sehabis solat subuh aku tidur lagi dan rencananya mau bangun lagi jam 8 buat nyetrika baju. Saat aku masih bergelut dengan dunia mimpiku, tiba-tiba hp ku bernyanyi ria dengan nada dering panggilan masuk. Dengan mata setengah tertutup aku meraih hp dan melihat nama si pemanggil tersebut. Ternyata dari temanku, abey. Aku menjawab teleponnya dengan suara serak, "halo, bey". Suara dari seberang sana langsung menjawab "halo ni, kamu dimana?". Firasatku langsung tidak enak, "Di kosan, kenapa gitu? Kita masuk jam 9.40 kan?"
"Gak niii, kita masuk jam 8, gabung sama kelas A. Cepetan kesiniii, dosennya udah masukkk.."
Aku terperanjat. Ruh-ruhku yang tadinya masih bergelut di dunia mimpi langsung berkumpul ke kesadaranku. Aku melihat jam di hp ku dan ternyata sudah jam 8.11. Gawat!!! Dengan gerakan super cepat -jantung berdebar dan badan gemetar- aku segera berlari ke kamar mandi, dan dalam hitungan 10menit aku telah menyelesaikan urusanku di kamar mandi. Aku segera berpakaian, dan langsung cau ke kampus dengan ojek. Dalam perjalanan aku sempat menelpon syifa untuk menanyakan keadaan kelas. Eeh taunya syifa juga masih di kosan. Ckckck.

Sesampainya di kampus aku langsung menuju kelas, ternyata si ibuk dosen lagi berkicau di depan kelas. Dengan pede maut aku masuk ke kelas bareng temanku yang baru saja kembali dari toilet, jadi aku gak ketauan telat deh. Hahaha. *licik*
Aku cukup beruntung karena dosennya masih memperkenalkan diri di kelas. Dan ternyata yang telat bukan aku saja, teman-temanku juga banyak yang telat setelah aku (terutama yang kelas B). Setelah sedikit perkenaalan, kami langsung belajar psikologi perkembangan. Di pertemuan pertama ini kami disuruh 'berburu' anak, mulai dari anak bayi sampai anak berumur 11 tahun sebanyak 4 pasang anak (cewe-cowo) untuk diobservasi. Sepertinya menyenangkan sih, tapi aku bingung gimana caranya mendapatkan anak-anak tersebut. Cari dimana ya?? Ah, sudahlah, pikirin nanti aja deh. Kumaha engke! hehe

Pukul 11.30 kuliah ini berakhir. Aku, syifa dan abey keluar kelas dengan perut keroncongan gara-gara gak sempat sarapan tadi pagi. Tiba-tiba terbesit dalam pikiranku untuk mengajak mereka makan di kosanku, mumpung aku baru dapat paket kiriman dari rumah. Mereka langsung mengiyakan ajakanku, maklum lah, 2 gadis sunda ini lagi ngidam rendang sih. haha.
"Tapi kita gak pake motor ya, jalan kaki aja. Aku mau ngambil buku di toko dekat gerbang dulu." kata syifa. Ya udah, akhirnya kita bertiga jalan menuju kosanku.

Sesampainya di kos, kita langsung makan sambil ngobrol-ngobrol, dan nunggu yang jumatan selesai. Gak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 12.45, kita buru-buru solat dan siap-siap ke kampus lagi karena masih ada kuliah filsafat ilmu logika jam 13.00.

Saat lagi jalan di gerbang unpad, abey dapat sms dari salah seorang teman yang katanya 'dosen udah masuk' dan smsnya udah dari 11 menit yang lalu. Wuaaa, kita bertiga langsung syok. Kita langsung mempercepat langkah dan buru-buru nyari angkot gratis ke fapsi. Padahal kita udah berencana naik odong-odong, tapi gak jadi deh.

Pas nyampe di fapsi, kita ngeliat 2 orang teman (winny dan tasya) lagi duduk-duduk di plaba. Kita langsung nyamperin mereka dan bertanya "udah masuk belum?"
"udah" jawab mereka.
"lho, kok kalian masih disini? gak masuk?" tanya syifa.
"soalnya kita telat"
"hah? emangnya kalo telat gak boleh masuk ya?"
"gak tau sih, biasanya gak ada yang telat kalo kelasnya kang Zainal" jawab Winny.
Aku, syifa, dan abey langsung mengeluarkan ekspresi menyedihkan 'yahh gimana donk?'
"tapi kalo kalian mau masuk coba aja, kalo kita sih mending gak masuk" kata Tasya.

Ya udah, akhirnya dengan sedikit keberanian kita mencoba masuk. Pas di depan pintu, kita ngeliat kang Zainal lagi menerangkan materi. Abey mengetuk pintu dan meminta izin masuk pada kang Zainal. Semua mata yang ada di kelas langsung tertuju ke arah tiga gadis kecil nan lagi deg-degan ini (takut dimarahi). Tanpa diduga, ternyata kang Zainal tidak marah samasekali, beliau cuma menganggukkan kepala dan lanjut menerangkan materi. Padahal kita bertiga udah telat setengah jam lebih. Subhanallah yaa >,<

Aku, syifa dan abey langsung mencari kursi kosong dengan muka memerah, malu diliatin 150an pasang mata. Aku kapok. Dalam hati aku langsung bertekad gak akan telat lagi. Cukup hari ini saja, yang pertama dan terakhir. Maaf ya dosen-dosenku >,<


0 komentar:

Posting Komentar