Jumat, 28 September 2012

Dimana kau hujan..?


Kering..
Dimana-mana kering
Tanah meretak karena kering
Tumbuhan mengeras karena kering
Rumput menguning karena kering
 Dan bunga pun tak segar karena kering

                Panas..
                Dimana-mana panas
                Mentari bagai sejengkal diatas kepala
                Menyombongkan sinarnya yang menyengat
                Membuat dehidrasi setiap jiwa

Hujan..
Dimana kau hujan?
Tak maukah kau membasahi segala kekeringan ini?
Tak maukah kau menyegarkan segala kepanasan ini?
Jiwa-jiwa membutuhkanmu
Mengharap curah derasmu
Dengan segala rahmat Tuhan di setiap tetesnya

Rabu, 26 September 2012

Psikoanalisa

Psikologi bukanlah ilmu tentang jiwa, bukan ilmu tentang ramalan atau membaca pikiran orang, juga bukan ilmu tentang membaca tipe-tipe orang. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta proses-proses mental yang membentuk tingkah laku tersebut. Ada 5 pendekatan dalam psikologi yang menjelaskan tentang tingkah laku, yaitu :

1.     Pendekatan neurobiologist
Menyatakan bahwa perilaku manusia ada hubungannya dengan proses biologis dan neurobiologis yang terjadi di dalam tubuh manusia.
2.     Pendekatan perilaku (behavior)
Menyatakan bahwa pada dasarnya perilaku manusia adalah suatu respon atas stimulus yang datang. Pendekatan ini dipelopori oleh John B. Watson.
3.     Pendekatan kognitif
Menyatakan bahwa perilaku manusia adalah suatu proses mental dimana individu aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi suatu stimulus sebelum melakukan reaksi.
4.     Pendekatan fenomenologi
Pendekatan ini lebih menekankan pada pengalaman subjektif individu, sehingga perilaku seorang individu dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya.
5.     Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan ini  dikembangkan oleh Sigmund Freud yang terkenal karena teori psikoanalisisnya. Freud menyatakan bahwa kehidupan manusia sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar sehingga perilaku yang muncul didasari oleh hal-hal yang tidak disadari seperti keinginan dan dorongan untuk melakukan sesuatu.


Sigmund Freud memandang kepribadian manusia sebagai suatu struktur yang dibentuk dari 3 unsur utama, yaitu id, ego, dan superego.
  1. id
    disebut juga dengan prinsip kesenangan/dorongan (instink). Dorongan terbagi 2 yaitu :
    • dorongan hidup (instinct life) seperti makan, minum, dan seks (libido)
    • dorongan mati (instinct death) seperti agresi, berkelahi, berperang, marah, dan lain-lain.
    Menurut Freud, id merupakan awal dari segala bentuk perilaku individu.
    Misalnya saat kita merasa lapar, kita pasti berkeinginan untuk makan agar kita merasa puas.
  2. ego
    disebut juga dengan prinsip realita. Ego berkembang dari id dan memastikan bahwa id dapat diungkapkan secara logis di dunia nyata.
    Misalnya saat kita merasa lapar, kita dapat memilih antara makan atau tidak makan, tergantung dari apa yang bisa kita lakukan secara nyata. Jika ada makanan, maka kita bisa memuaskan rasa lapar kita dengan makan makanan yang ada, tetapi jika tidak ada makanan kita bisa saja mencari makanan ke tempat lain atau malah memilih untuk tidak makan alias menahan rasa lapar tersebut.
  3. superego
    disebut juga sebagai moral kepribadian. Superego mencakup aturan dan standar yang diperoleh dari orangtua dan masyarakat untuk menciptakan perilaku yang baik. Ada dua bagian dari superego, yaitu:
    T  Conscience (hati nurani)
    Terbentuk dari hasil punishment (hukuman) orang tua tentang nilai-nilai moral yang baik dan buruk.
    Misalnya saat seorang anak merasa lapar dan ingin makan, ia tidak menemukan makanan di rumahnya sehingga si anak mencuri uang orangtuanya untuk membeli makanan agar ia tidak merasa lapar lagi. Tetapi perilaku si anak tersebut membuat orangtuanya marah dan si anak diberi hukuman. Akibatnya si anak menjadi jera untuk mencuri lagi karena ia sadar bahwa mencuri itu tidak baik dan bisa membuat orangtuanya marah.
    T  Ego Ideal
    Terbentuk dari hasil pengertian anak tentang sesuatu yang dianggap baik oleh orang tua  dengan jalan memberi reward.
    Misalnya saat seorang anak yang merasa lapar tadi tidak menemukan makanan di rumahnya, ia mencoba untuk memasak sesuatu dari bahan-bahan mentah yang ada di dapur. Karena kemandirian si anak tersebut, orangtuanya merasa senang dengan perilaku baik anaknya sehingga orangtua memberinya reward (menambah uang saku anak).



Jadi, untuk membentuk suatu perilaku yang baik kita harus bisa menagtur id, ego, dan superego kita dengan cara yang baik dan realistis, karena menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego.


Minggu, 23 September 2012

Miss Home


Kesibukan terkadang membuat kita menjadi lupa diri - lupa makan, lupa tidur, lupa jaga kesehatan, bahkan juga memungkinkan kita lupa pada orang-orang yang kita sayang, sebut saja keluarga. Apalagi jika kita anak rantau yang jauh dari keluarga tercinta. Seperti saya sekarang ini.
                Baru beberapa minggu yang lalu saya masih bisa merasakan aura kebahagiaan di rumah, duduk santai, menonton tv, dan bercengkrama  bersama ayah, ibu, dan adik-adik tersayang. Namun semua itu terasa cepat berlalu, seperti sudah berbulan-bulan lamanya saya tidak merasakan hal yang demikian lagi. Kenapa? Yaa tentu saja karena kesibukan kampus yang menyita waktu, fisik, dan pikiran saya.
                Sebenarnya saya tidak mengikuti begitu banyak kegiatan di semester ini, tapi karena banyaknya tugas kelompok yang mengharuskan saya diskusi/berkumpul dengan teman-teman sekelompok, hal itu menjadi agak berat bagi saya. Saya harus menyesuaikan jadwal diskusi dengan teman-teman yang sebenarnya juga punya kegiatan lain yang berbeda-beda. Pokoknya semester ini benar-benar full dengan diskusi-diskusi kelompok. Dan saya benar-benar harus siap dengan keadaan yang hectic tersebut.
                Untung saja hari ini saya bebas dari kesibukan-kesibukan tersebut. Tapi kebebasan ini membuat saya sedih. Kenapa? Karena saya jadi ingat suasana rumah, saya rindu Ibu, rindu Ayah, rindu Farid, dan rindu Yusran yang jauh di Semarang sana. Beberapa waktu ini saya belum sempat bercerita banyak dengan mereka, hanya sebatas bertanya kabar saja jika ditelepon. Allah, sampaikan salam rindu saya pada mereka.