Minggu, 30 Maret 2014

Pohon dan Kepompong



Setelah kematian yang tidak adil,
tidak ada yang perlu dikatakan
Tidak ada sama sekali.
Sebagaimana kecantikan,
dari cabang pohon zaitun,
tergantung sebuah kepompong kecil
berwarna zamrud.

Besok dia akan menjadi kupu-kupu,
dibebaskan dari kepompong itu.
Pohon itu senang
melihat kepompong telah tumbuh,
tapi diam-diam, ia ingin agar kepompong itu
bersamanya sedikit lebih lama.
"Selama dia ingat padaku, yang melindunginya dari hembusan angin,
menyelamatkannya dari semut".
"Tapi besok dia akan pergi, untuk berhadapan dengan predator dan cuaca buruk".

Malam itu, kebakaran melanda hutan,
dan kepompong
tidak pernah menjadi kupu-kupu.

Saat fajar, di tengah abu yang dingin,
pohon itu masih berdiri,
tetapi hatinya telah hangus,
terluka oleh api,
terluka oleh kesedihan.

Sejak saat itu,
ketika seekor burung hinggap di pohon,
pohon itu mengatakan tentang kepompong yang tidak pernah terbangun.
Ia membayangkan, sayapnya membentang,
melayang di langit yang biru jernih,
menikmati madu bunga dan kebebasan,
Saksi yang bijaksana
tentang cerita cinta kita.

source : Monsieur Lazhar

Jumat, 07 Maret 2014

#SH

"you see, but you don't observe"
S.H

Absolutely you're right Mr.Sherlock, kita seharusnya mengamati, tidak hanya melihat. Dengan begitu, kita terlatih untuk peka dan empati terhadap sekitar.