Senin, 05 Maret 2012

Halo Bro

Apa kabar adikku?
Tak terasa ya waktu begitu cepat berlalu
Kau telah beranjak dewasa
Tak lama lagi kau akan meninggalkan masa putih abu-abu mu
Masa yang begitu indah bagi semua orang

Adikku,
Sejujurnya aku berat untuk mengatakan ini
Tapi jari-jariku tak kuasa menahan rasa yang kupendam
Ingin rasanya kusampaikan langsung padamu nan jauh disana
Bahwa aku merindukanmu
Aku rindu masa-masa kebersamaan kita
Aku rindu masa kecil kita yang penuh dengan pertengkaran dan peperangan
Aku rindu masa remaja kita yang penuh dengan cerita cinta dan kegalauan
Dan aku juga rindu masa pendewasaan kita yang penuh dengan cerita cita dan impian

Adikku
Ingatkah kau saat kita kecil dulu?
Kita selalu dibilang anak kembar
Entah kenapa
Mungkin karena umur kita yang hanya beda setahun
Tapi kau tidak terima

Kau protes ke semua orang dan dengan lantang kau berkata "jangan panggil aku 'adik' panggil aku 'abang'. Aku bukan anak kecil!"
Ya, kau selalu marah jika dipanggil adik, kecuali aku
Hanya aku yang kau izinkan memanggilmu 'adik'

Adikku,
Dulu kau sangat suka menjahiliku
Kau pernah mengatakan padaku "kak ada buah seri di dapur"
Aku segera berlari ke dapur
Tapi aku tak menemukan buah tersebut disana
Yang ada hanya seonggok buah bulat berwarna hijau yang mirip buah seri, tapi agak keras sedikit
Lalu katakan "itu buah seri, gede kan? coba deh kak, enak banget"
Dengan sedikit perasaan tak yakin aku menggigit buah tersebut, dan ternyataaa
Pahittttttttt
Kau tertawa terpingkal-pingkal di tengah kebingunganku
Akhirnya mulutmu berkata "itu kan rimbang, bukan buah seri. hahaha"
Aku hanya bisa cemberut malu

Adikku,
Taukah kau bahwa aku sangat mengagumimu?
Kau selalu lebih unggul daripada aku
Kau punya kelebihan yang menjadi kekuranganku
Dan kau tak memiliki kekurangan yang menjadi kelebihanku

Ingatkah kau saat kita pertama kali dibelikan sepeda roda empat?
Kau berontak
Kau bilang "tidak ingin naik sepeda roda empat, langsung sepeda roda dua saja. lepaskan roda bantunya."
Tapi aku dengan ketakutanku menolak keinginanmu
Aku takut jatuh
Lalu kau bilang "kalo gak jatuh, mana bisa pandai"
Akhirnya aku mengalah
Sepeda roda empat kita telah berubah menjadi sepeda roda dua
Dengan wajah berseri dan penuh keberanian kau menaiki sepeda tersebut
Alhasil kau bisa menaklukan sepeda roda dua itu dalam waktu singkat
Sementara aku, harus mengumpulkan keberanian dan melawan ketakutan dulu agar bisa menaiki sepeda itu
Dan aku ingat, sangat ingat, kau selalu menyemangatiku sampai aku berhasil menaklukannya, walau makan waktu yang agak lama

Begitulah
Kau selalu lebih unggul daripada aku
Tak hanya dalam menaklukan sepeda saja, tapi menaklukan sepeda motor dan mobil pun kau selalu lebih dulu dibandingkan aku
Bahkan sampai sekarang pun aku belum bisa menyetir mobil, sedangkan kau, SMP saja sudah menyetir mobil kemana-mana

Adikku,
Aku juga kagum dengan bakat yang kau miliki
Kau unggul di bidang olahraga, sepak bola, basket, voli, takraw, renang, catur, bulutangkis
Semuanya kau kuasai sehingga kau selalu mendapat nilai terbaik di bidang olahraga
Berkebalikan sekali denganku yang selalu mendapat nilai 'cukup'
Mungkin karena bakatmu itu jualah kau jadi dikagumi banyak cewek

Adikku,
Aku tak pernah bertemu sosok laki-laki sepertimu
Sosok lelaki yang cool, tegas, berwibawa, tapi penuh kasih sayang
Sosok lelaki yang dikagumi banyak perempuan, tapi hanya mengagumi satu perempuan dihatinya
Sosok lelaki yang terlihat tenang, tapi memendam banyak makna dalam pikirannya
Sosok lelaki yang tak bisa lagi kuungkapkan dengan kata

Adikku,
Dulu kita selalu bertengkar, hanya karena masalah mainan atau makanan, ataupun tontonan
Kita saling pukul memukul, saling hantam menghantam, saling banting membanting, saling sepak menyepak
Sampai-sampai ibu dan ayah lelah memarahi kita
Tapi sekarang
Kita tidak lagi bertengkar karna masalah kecil itu
Kita telah akur,
Kita hanya bertengkar karena perdebatan pemikiran saja
Karena kita telah dewasa
Ya, kita telah beranjak dewasa

Adikku,
Asal kau tau
Kau tidak hanya sekadar adik bagiku
Kau adalah temanku
Kau juga kuanggap sebagai abangku

Aku senang bertukar pikiran denganmu
Memperdebatkan lika liku kehidupan
Bercerita, bercengkrama
Dan aku sangat merindukan masa-masa itu
Adikku,
Mungkin waktu yang kita miliki sekarang tak seindah waktu dulu
Seperti waktu-waktu kau mendatangi kamarku hanya untuk menceritakan si 'dia' mu dengan binar bahagia
Waktu yang tak akan mungkin kita temui lagi
Tapi aku yakin
Bahwa waktu yang indah itu akan tergantikan dengan waktu yang lebih indah lagi, nanti

Adikku,
Berjuanglah
Hanya dalam hitungan hari lagi kau akan menuju medan perang
Perang yang akan menentukan masa depanmu kelak
Berusaha dan berdoa
Semoga Allah selalu memberikanmu yang terbaik
Dan yakinlah
Bahwa aku disini selalu mendoakanmu

Adikku,
Aku menulis ini dengan segenap kerinduan dan setetes air mata
Aku selalu merindukanmu
Aku selalu menyayangimu
Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu

Aku harap kau tidak membaca tulisan ini, sampai saatnya tiba nanti
Entah kapanpun itu
Selamat berjuang adikku tersayang
Kutunggu berita keberhasilanmu
:'))
to---->Yusran Anwar






2 komentar:

Asysyifa Nurul Utami mengatakan...

aaaaaaaa..... so sweeet banget niiii T.T

ninianwar mengatakan...

makaciiii cippppp *sedih* :DDDD

Posting Komentar