Kamis, 05 April 2012

Friendship

Terkadang kita tidak menyadari apa yang membuat kita mengawali sebuah persahabatan. Dimulai dari sebuah perkenalan, pertemanan, kedekatan, dan akhirnya terbentuklah sebuah persahabatan. Memang, kita jarang bahkan tidak pernah mengikrarkan persahabatan itu secara langsung, tetapi kita dapat merasakan adanya persahabatan itu dari dalam diri kita, secara naluriah dan natural.

The world comes to life and everything's bright
From beginning to end
When you have a friend by your side
=Demi loovato - Gift of a Friend =

Ya, dunia akan terasa indah dan menyenangkan jika kita mempunyai teman. Kita bisa berbagi kesenangan, berbagi kesedihan, berbagi cerita, berbagi pengalaman, dan apapun itu bisa kita lakukan bersama teman.

Saat SMA saya mempunyai 3 orang sahabat, namanya gita, putri, dan nova. Saya tidak begitu ingat kapan pertama kali kami mulai dekat. Kami selalu berbeda kelas, kami tidak pernah sekamar selama di asrama smansa, dan kami juga berasal dari daerah yang berbeda, tapi perbedaan itulah yang mendekatkan kami.
Ada begitu banyak hal telah kami lewati bersama, canda tawa, kesedihan, tangisan, dan bahkan 'peperangan' pun pernah terjadi diantara kami. Tapi disitulah letak serunya, dari situlah kekuatan persahabatan itu tumbuh.

Gita. Saya mulai mengenalnya saat pertama kali masuk SMP. Awalnya saya kira dia orang yang pendiam, tapi ternyata bukan. Dia anak yang sangat atraktif, tak bisa diam, selalu bergerak kesana kemari, ngomongnya pun gak pernah berhenti (kecuali pas tidur). Dia teman yang gokil, dan jahil juga. Saya tidak pernah bisa menahan tawa saat melihatnya berbicara, selalu berkicau tanpa lelah, bahkan saat dia menangis pun saya masih bisa tertawa karena melihat mimik wajahnya yang lucu itu (bukan berarti saya senang diatas kesedihan orang lain lho :p) Tapi saya salut pada gita, dia sangat pintar dalam pelajaran hitung2an, terutama matematika. Hanya dengan mendengarkan guru di kelas saja dia sudah bisa memahami pelajaran dengan mudah.

Iput, yang selalu rapi, rajin, disiplin, on time, ga pernah lelet, pokoknya yang paling segeh deh. Ngomongnya tegas, dan gayanya cuek seperti cowok. Iput paling jarang curhat atau cerita2 apa yang dia rasakan. Kalo di kalangan aspa, iput sangat diidolakan karena sikapnya yang kalem (kalo di kelas), padahal aslinyaaaa, TOA.

Nova alias cunop, yang paling rajin belajar, pintar, supel, idola aspa juga (ehehe). Cunop orangnya sangat cekatan, apa2 yang dilakukannya sangat cepat dan sigap, apalagi kalo lagi mandi, cuma srrettt2 udah deh, beres. Kalo lagi bertandang ke kamar cunop, saya hanya akan melihatnya dalam 2 keadaan, yaitu belajar, atau tidur. Oh ya, satu hal yang sangat unik dari cunop yaitu dia aspi yang paling jarang nangis #ceweklangka.




Dan saya sendiri biasa dipanggil chunin. Yaaa saya sih begini2 aja. hehe. Begitulah kami, dengan perbedaan watak dan karakter kami bisa dekat dan saling melengkapi satu sama lain.

Sekarang kami berempat kuliah di tempat yang berbeda, saya di Unpad, cunop di ITB, gita di USU, dan iput di Unand. Walaupun demikian komunikasi dia antara kami tak pernah putus. Saya berharap suatu saat nanti kami bisa berkumpul bersama-sama lagi.

Bukan mimpi yang memisahkan kita, tapi mimpilah yang akan menyatukan kita kembali.
Semangat sobat2 kuu :)))
Mari kita berjuang di jalan impian kita masing2,,semoga kita bertemu kembali dengan membawa kesuksesan.
miss uuuuuu :*:*:*


 ultah cunop (051110)

libur di bukittinggi (010112)

hiking kelas 3

0 komentar:

Posting Komentar